BAND-BAND INDIE DI INDONESIA

1. THE TREES AND THE WILD ( twitter : @ttatw ) http://www.thetreesandthewild.com/

Band yang lebih menonjolkan music acustic tapi lebih natural ini merupakan ban indie yang sudah tidak asing lagi di telinga para remaja yang menyukai acustic music dan suka datang ke pensi-pensi. Band yang digawangi oleh REMEDI, ANDRA, dan IGA MASARDI ini mengawali debut mereka dengan album mereka berjudul RASUK. ada banyak lagu yang mereka tawarkan di album ini, sebut saja single teranyar mereka HOONEYMOON ON ICE dan IRISH GIRL yang easy listening sekali. Di setiap perform mereka selalu menampilkan iringan nada dari ketiga gitar mereka yang cozzy abis..
2. KILLING ME INSIDE
 www.myspace.com/xxkillingmeinsidexx

Killing Me Inside (juga dikenal sebagai Killms) merupakan sebuah grup musik asal Jakarta yang dibentuk pada tahun 2005. Saat ini mereka beranggotakan 3 orang yaitu vokalis Onadio Leonardo, gitaris Josaphat Klemens, dan drummer Davi Frisya, dibantu oleh bassist Agung Anak Gde. Sejak terbentuk, mereka telah mengeluarkan 2 album yaitu A Fresh Start For Something New dan Self-Titled. Killing Me Inside mulai dibentuk pada Juni 2005 oleh Josaphat (Gitar), Onad (Bass), Rendy (Drums) dan Raka (Guitar)[1]. Setelah beberapa saat mencari vokalis, akhirnya bergabunglah Sansan pada Desember 2005. Setelah melalui pengalaman manggung di kafe-kafe dan acara-acara lokal, mereka merilis 3 buah lagu sebagai demo mereka. Lagu-lagu demo tersebut adalah A Letter Of Memories, Suicide Phenomena, dan The Tormented[2] yang nantinya direkam ulang pada debut album mereka,
Pada tahun 2008, Killing Me Inside berencana untuk merilis sebuah album. Namun ditengah perjalanan, Raka keluar dari band pada Mei 2008. Raka mengumumkan kepergiannya melalui situs MySpace mereka:
Dear friends of Killing Me Inside... Pertama-tama gue ingin ngucapin makasih banyak sama elo semua yang udah ngesupport kita. Gue (Raka) mewakili pihak Killing Me Inside, merasa beruntung banget bisa ngebangun dan memajukan band impian gue sampe kayak gini. Ini semua tentunya juga karena hasil kerja keras kita dan dukungan dari elo semua. Tapi, gue pada kali ini mau ngejelasin kalo gue harus mengundurkan diri dari band ini karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak. Dan pada hari ini (18-05-2008) gue resmi mengundurkan diri dari Killing Me Inside. Makasih banget buat elo semua yang udah support kita, dan buat Killing Me Inside : "maaf bgt bgt, lo semua tau ini sama skali bukan kemauan gua". Makasih banyak, sukses buat kalian, gue bangga bisa maen ama elo semua…dan please inget kata2 gua "gue hanya putus hubungan kerja ama elo semua,, bkn hubungan sebagai teman".
Sekali lagi makasih, lo smua udah ngertiin posisi gua, dan gue pun juga menerima keputusan elo semua yang tadi, thx...
-Raka Cyril Damar[3]
Akhirnya debut album mereka berjudul A Fresh Start For Something New dirilis pada awal Desember 2008. Lagu "The Tormented" yang menjadi single langsung membuat nama Killing Me Inside terkenal di dunia musik indie Indonesia. Pada akhir Januari 2009, Sansan dan Rendy keluar dari Killing Me Inside. Sansan keluar dengan alasan untuk lebih fokus pada band Pee Wee Gaskins, sedangkan Rendy keluar dengan alasan pertimbangan masa depan[4]. Meskipun begitu, Onad dan Josaphat tidak membubarkan Killms. Pada Februari 2009, melalui blog MySpace mereka, Killms mengumumkan formasi baru mereka yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat(gitar), Davi (drum), dan Agung (Bass).[5] Namun karena alasan ketidak cocokan, Agung keluar.
Pada Agustus 2010, Killing Me Inside merilis album self-titled melalui Royal Prima Musikindo. Album ini merupakan album pertama mereka sejak formasi mereka berubah. Meskipun begitu, Killms hanya mengkreditkan 3 personil dalam album ini.
Lima dari sepuluh track pada album ini merupakan lagu-lagu yang direkam ulang dari album pertama mereka. Di album ini juga terdapat 3 lagu baru yang menggunakan lirik bahasa Indonesia dan digarap tanpa adanya vokal scream. Di antara ketiga lagu tersebut, salah satunya adalah lagu "Biarlah" yang menjadi single pertama mereka. "Biarlah" diterima secara positif oleh masyarakat umum. Tetapi respon sebaliknya ditunjukkan oleh fans awal mereka. Fans-fans awal mereka justru kecewa dengan perubahan genre yang drastis dari Killing Me Inside.  
Anggota Tetap
  • Onadio Leonardo - Lead Vocal (2009-sekarang), Bass (2005-2009)
  • Josaphat Klemens - Guitar, backing vocals (2005-sekarang)
  • Davi Frisya - Drum, Percussions (2009-sekarang) 
  • Raka Cyril – Guitar, backing vocals (2005–2008)
  • Sansan – Lead Vocal (2005-2009)
  • Rendy - Drum Percussions (2005-2009)
  • Agung - Bass (2009) 

3. PEE WEE GASKINS
( TWITTER : @pwgdochi )

Pee Wee Gaskins adalah salah satu kelompok musik asal Indonesia. Personil Pee Wee Gaskins terdiri dari Alditsa Sadega (bass, vokal), Fauzan (gitar, vokal), Reza Satiri (synthesizer), Renaldy Prasetya (drum), dan Harry Pramahardhika (gitar). Para penggemar band ini biasa disebut Party Dork, Dorkzilla, dan Tatiana.
Nama Pee Wee Gaskins sendiri berasal dari nama seorang pembunuh berantai, Donald Pee Wee Gaskins.[1][2][3] Sejauh ini mereka telah merilis 3 album yaitu Stories From Our High School Years (2008), The Sophomore (2009), dan Ad astra per aspera (2010).

4. MORGEN BIS ABEND
myspace.com/morgenbisabend - twitter.com/morgenbisabend

Morgen bis Abend adalah sebuah band dengan aliran musik  Pop jazz dengan memadukan unsur musik jazz, pop,dan classic
Kita terbentuk pada tanggal 12 november 2007, berawal dari Dannis(keyboard) dan Aldi(lead guitar) yang ingin manggung di perpisahan SMP. Setelah itu bergabunglah Echa(guitar) Syafika(drum) dan Akbarry(bass) dan terbentuklah Morgen bis Abend. Setelah lulus Echa keluar karena melanjutkan studi di luar kota. Dan ternyata kami sama-sama ingin maju dan tidak hanya menjadi sekedar band asal, lalu di SMA kami pun masih tetap bermusik. Lalu kami sempat vakum sekitar 6 bulan karena tidak memiliki vokalis. Dan akhirnya kami mendapat vokalis kembar yaitu Dita(vokal) dan Dira(vokal) dan terakhir bergabunglah Yunia(alto sax) dan anggota ini tetap sampai sekarang.
Morgen bis Abend di ambil dari bahasa Jerman yang artinya pagi sampai menjelang petang.  Karena kami biasa berlatih dari jam 08:00-18:00.
Dan dengan nuansa baru ini kami berharap bisa memberi harapan untuk bisa memajukan musik Indonesia dan memotivasi para kaum muda untuk mendengarkan musik jazz.
Nindita       (vocal)
Aldi             (Guitar)
Dannis       (Keyboard)
Akbarry      (Bass)
Yunia         (Alto Saxophone)
Syafika      (Drum)
Nindira       (Vocal)
Our song             : 
- Kuingin
 - Miserable Story
Official website:
- myspace.com/morgenbisabend
- twitter.com/morgenbisabend
Contact person:
- Aldi           (08567196295)
- Syafika    (085697186308)
- Yunia       (085691652890)

5. LAST CHILD

Band yang di bentuk awal tahun 2006 ini beranggotakan Virgoun (vokal/gitar), Dhimaz (bass) dan Ary Ceper (drum) yang tergabung dalam Last Child. Bikin pasar musik lokal makin berisik lewat gempuran punk rock yang mereka usung."Punk adalah inti musik kami. Dulu kami rajin memainkan old school punk seperti Blink 182, MXPX dan Greenday. Seiring berjalannya waktu, referensi musik kami semakin bertambah. Kami juga tak segan memasukkan unsur synthesizer di beberapa lagu. Itu yang membuat musik yang kami mainkan lebih berwarna," buka Virgoun.
Kemunculan album perdana berjudul Grow Up di bawah label Crazy Monkey menjadi awal bagus bagi band asal Utan Kayu ini. Tambahan album kedua Everythink We Are Everythink makin mempertegas kalau Last Child tak setengah-setengah memainkan punk. Lagu-lagu mereka seperti Diary Depresik.

 


 


 




Comments :

0 komentar to “BAND-BAND INDIE DI INDONESIA”
 
Awesome Orange Sharp Pointer